Senin, 04 Juni 2012

arti sahabat menurut pandangan tikus



Ada Sepasang suami dan istri petani pulang kerumah setelah berbelanja. Ketika mereka membuka barang belanjaan, seekor tikus memperhatikan dengan seksama sambil menggumam "hmmm...makanan apa lagi yang dibawa mereka dari pasar??"


Ternyata, salah satu yang dibeli oleh petani ini adalah Perangkap Tikus. Sang tikus kaget bukan kepalang. Tikuspun segera berlari menuju kandang (panik) dan berteriak (berharap ada yang bisa membantunya menghindari bahaya). " Ada Perangkap Tikus di rumah....di rumah sekarang ada perangkap tikus...."


Ia mendatangi ayam milik sang petani dan berteriak " ada perangkat tikus".


Sang Ayam berkata " Tuan Tikus..., Aku turut bersedih engkau dalam bahaya tapi itu tidak berpengaruh terhadap diriku, jadi bagiku itu bukan masalah"


Sang Tikus lalu pergi menemui Kambing yang ada dikandang sambil berteriak cemas memberitahukan soal perangkap itu...
Sang Kambing pun berkata " Aku turut ber simpati...tapi tidak ada yang bisa aku lakukan"


Tikus lalu menemui Sapi yang juga milik si petani. Ia mendapat jawaban sama.
"Maafkan aku. Tapi perangkap tikus sama sekali tidak berbahaya buat aku"


Ia lalu lari ke kebun belakang dan bertemu Ular yang berdiam disana dan dengan rasa cemas menceritakan soal perangkap tikus itu.


Sang ular pun berkata;
"Ahhh...Perangkap Tikus yang kecil tidak akan mencelakai aku, aku tak perlu harus ikut panik"


Akhirnya Sang Tikus kembali kerumah dengan pasrah mengetahui kalau suatu saat bila ia lengah maka ia akan menghadapi bahaya sendiri.


Suatu malam, pemilik rumah terbangun mendengar suara keras perangkap tikusnya berbunyi menandakan telah memakan korban. Ketika melihat perangkap tikusnya, ternyata seekor ular berbisa. Buntut ular yang terperangkap membuat ular semakin ganas dan menyerang istri pemilik rumah. Walaupun sang Suami sempat membunuh ular berbisa tersebut, sang istri tidak sempat diselamatkan.


Sang suami harus membawa istrinya kerumah sakit dan kemudian istrinya sudah boleh pulang namun beberapa hari kemudian istrinya tetap demam. Ia lalu minta dibuatkan sop ceker ayam oleh suaminya. (kita semua tau, sop ceker ayam sangat bermanfaat buat mengurangi demam). Suaminya dengan segera menyembelih ayamnya untuk dimasak cekernya.


Beberapa hari kemudian sakitnya tidak kunjung reda. Seorang teman menyarankan untuk makan hati kambing. Ia lalu menyembelih kambingnya untuk mengambil hatinya. Masih, istrinya tidak sembuh-sembuh dan akhirnya meninggal dunia.


Saat pemakaman, banyak sekali orang desa yang datang melawat membuat bapak Petani harus menyembelih sapinya untuk menjamu makan tamu-tamunya.


Sang Tikus yang tahu akan bahaya berusaha selalu berhati-hati dalam setiap langkahnya. Dari kejauhan... ia menatap dengan penuh kesedihan menyaksikan saat kematian ayam, kambing dan sapi. Ketiga sahabatnya yang pernah mengabaikannya.


Beberapa hari kemudian ia melihat Perangkap Tikus tersebut sudah tidak digunakan lagi.






SO...SOBAT SEMUA, KALAU SUATU HARI..
KETIKA ANDA MENDENGAR SESEORANG DALAM KESULITAN DAN MENGIRA ITU BUKAN URUSAN ANDA...
PIKIRKANLAH SEKALI LAGI JIKA ANDA INGIN MENGABAIKANNYA!!!!




Masih adakah rasa kepedulian kita..

sumber

0 komentar:

Posting Komentar

komen aja sesuka loe...
OK!!!

 
Copyright © ajo loepus
Blogger Theme by BloggerThemes Sponsored by Internet Entrepreneur